BAKSO GRATIS UNTUK PENGHAFAL AL-QUR'AN

Jika anda berkunjung ke Kota Solo, belum lengkap kalau belum mengunjungi Alun-alun Kidul (selatan) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di sepanjang sore hingga malam hari, berbagai hiburan khususnya becak lampu dan kuliner khas Solo disajikan.


Dari sekian banyak hiruk pikuk di tempat yang sering disebut Alkid (alun-alun kidul) tersebut, ada seorang penjual bakso unik. Di sebuah gerobak motor kecil bakso malang tersebut tertempel sebuah kertas putih bertuliskan "HAFAL AL-QURAN, GRATIS SELAMANYA'. Tulisan sederhana tersebut bahkan telah menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Sang empunya gerobak bakso, bernama Rahmad Nurhidayat pun tak menampik kabar tersebut. Pria 30 tahun asal Palur, Mojolaban, Sukoharjo itu mengaku sudah mendapatkan kiriman berita tersebut dari beberapa kawannya.

"Ada temen saya yang ngasih tahu mas, kalau tulisan di gerobak saya itu beredar di media sosial," ujar Rahmad saat ditemui merdeka.com, Senin (9/1) petang.

Rahmad mengaku bertanggung jawab dengan tulisan tersebut. Ia sangat serius dan mengapresiasi kepada para penghafal Alquran. Sehingga dia pun akan menghadiahkan semangkok bakso lengkap untuk dimakan. Bahkan mereka boleh datang dan makan setiap hari di warung dadakan, yang ada di pojokan barat pintu masuk selatan Alkid.


"Silakan yang hafal Quran makan bakso di sini gratis selamanya, selama saya masih berjualan," terangnya.

Rahmad mengaku menggratiskan baksonya bagi hafiz Alquran sejak 1,5 tahun lalu. Ia mengaku bingga saat ini sudah belasan orang datang ke warungnya untuk makan bakso gratis. Ia tidak akan menguji atau meminta membuktikan kepada penghafal Quran sebelum makan.

"Kalau saya percaya saja mas, tidak usah dites. Dulu ada bapak-bapak yang tiap hari ke sini. Tapi sudah lama enggak kelihatan," jelas Rahmad sambil mengingat-ingat nama dan asal usul orang tersebut.

Kendati mensyaratkan hafal Alquran, Rahmad mengaku sering terjadi tawar menawar. Sehingga syarat hafal Alquran kadang dilanggar. Tak sedikit para siswa SD atau SMP yang hanya hafal Juz 'Amma atau beberapa surat lainnya minta digratiskan.

"Kemarin pas liburan itu ada anak SD Purbalingga yang wisata. Terus mampir dan nawar. Katanya baru hafal 2 surat. Ya sudah tetap kita beri bakso gratis mas," katanya.

Ide memberikan bakso gratis, jelas Rahmad, muncul 1,5 tahun lalu, meski ia telah berjualan bakso selama 4 tahun. Meskipun ia belum hafal Alquran, namun ia termotivasi oleh 8 keponakannya yang terus belajar untuk menghafal Alquran.

"Saya sendiri masih belum banyak hafalannya, waktunya susah mas. Tapi keponakan saya banyak yang jadi calon penghafal. Pingin rasanya, saya terus belajar kalau ada waktu," ucap suami Fitri Arianik ini.

Di masa mendatang, Rahmad ingin anak perempuannya yang masih berusia 9 bulan ini menjadi penghafal Alquran. Ia juga konsisten dengan keputusan menggratiskan bakso bagi hafiz Quran.

Komentar